HNSI: 46 ABK masih dalam pencarian

himpunan nelayan semua indonesia (hnsi) cilacap jawa tengah menungkapkan 46 anak buah kapal (abk) dari empat kapal pencari ikan dan tenggelam dalam samudra indonesi baru dalam pencarian.

berdasarkan info terakhir dan kami terima, persentasi abk keempat kapal tersebut sebanyak 70 orang, 23 orang dalam diantara selamat, Salah satu orang meninggal dunia, serta 46 orang masih di pencarian, papar wakil ketua hnsi cilacap indon tjahjono selama cilacap, jumat.

keempat kapal itu, tutur dia, terdiri atas kapal motor (km) evani i jenis pursein dengan bobot 87 gross tonage (gt) yang pergi daripada cilacap di 10 maret 2013 melalui kasus abk 32 pihak dan nahkoda edi slamet berasal daripada pekalongan, delapan abk di antaranya selamat, Satu orang meninggal, dan 23 pihak hilang.

selain itu, km putra madura, bidang longline, juga bobot 28 gt yang berangkat dari cilacap di 2 maret 2013 dengan jumlah abk 16 pihak melalui nahkoda toyo berasal dari tegal, 14 abk selama antaranya selamat juga dua pihak hilang.

Informasi Lainnya:

km anita jaya 2, jenis longline, serta berbobot 28 gt dan berangkat daripada cilacap pada 18 november 2012 melalui kasus abk 14 orang juga nahkoda kastro.

seluruh abk km anita jaya masih pada pencarian. yang terakhir, km horison jaya abadi, bidang `longline`, serta bobot 28 gt, dan pergi daripada cilacap 14 maret 2013 dengan nahkoda m. solikhin, katanya.

ia menungkapkan km horison jaya abadi seharusnya membawa 11 abk, namun dan pergi hanya delapan pihak, sedangkan abk yang hilang di kecelakaan tersebut tujuh orang juga Satu pihak selamat.

indon mengatakan keempat kapal tersebut tenggelam setelah dihantam badai victoria selama selasa (9/4), pukul 22.00 wib sampai rabu (10/4), pukul 01.00 wib, ketika berada pada posisi 14,07 lintang selatan dan 102,59 bujur timur ataupun samudra hindia barat daya bengkulu.

saat kejadian, papar dia, tinggi gelombang lebih daripada 7 meter serta kecepatan angin mencapai 50 knot.

menurut dia, upaya pencarian terhadap abk dan hilang dilakukan oleh kapal-kapal lain yang beraktivitas di kurang lebih tujuan kejadian.

kapal-kapal tersebut berangkat berkelompok, tapi cuma empat kapal yang terkena badai sebab jarak antarkapal cukup jauh. mereka terus berkomunikasi membeli radio kapal, katanya.